Pasarnarasi.com – Geger di Aceh setelah puluhan baut penting pada Jembatan Bailey yang menjadi penghubung vital untuk akses warga tiba-tiba hilang. Kejadian ini memicu kemarahan Gubernur Aceh, H. Mualem, yang menilai insiden tersebut bukan kecelakaan biasa, tetapi berpotensi sebagai sabotasé yang membahayakan keselamatan publik dan infrastruktur strategis.
Kasus ini mencuat ketika petugas pemantau infrastruktur menemukan sejumlah baut pengunci balok-balok baja jembatan tidak lagi berada di tempatnya. Baut yang berfungsi menjaga stabilitas dan kekuatan jembatan itu hilang secara misterius, meninggalkan celah keamanan yang berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.
Gubernur Aceh, Mualem, langsung bereaksi keras setelah menerima laporan awal. Dalam pernyataannya kepada awak media, ia menyebut tindakan itu sebagai sesuatu yang sangat kurang ajar dan tidak bisa ditoleransi, terlebih jembatan tersebut menjadi akses utama warga dalam kegiatan sehari-hari, termasuk perjalanan sekolah, urusan ekonomi, dan kebutuhan logistik.
“Ini bukan persoalan sepele. Ini soal nyawa masyarakat Aceh,” tegas Mualem.
Dugaan Sabotase dan Ancaman Infrastruktur
Berdasarkan informasi sementara dari Dinas Pekerjaan Umum Aceh serta aparat terkait, tidak ditemukan bukti bahwa hilangnya baut ini terjadi secara alami, seperti karena getaran atau korosi. Dugaan awal mengarah pada tindakan disengaja yang kini tengah diselidiki oleh aparat keamanan. Petugas telah mengamankan area Jembatan Bailey untuk proses pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pengambilan bukti dan olah tempat kejadian perkara. Kapolres setempat mengungkapkan bahwa tim forensik dan penyidik telah turun tangan, memeriksa jejak-jejak di lokasi serta mengumpulkan rekaman CCTV yang mungkin merekam aktivitas mencurigakan.
“Kami belum bisa menyimpulkan secara final, namun kemungkinan terjadi intervensi manusia dalam kasus ini sangat besar,” ujar Kapolres.
Kehilangan baut yang sedemikian penting dapat menyebabkan penurunan daya dukung struktur jembatan, yang berpotensi menyebabkan getaran berlebih, perubahan beban, hingga berisiko pada keseluruhan kekuatan jembatan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan fatal atau kecelakaan lalu lintas yang merugikan banyak pihak.
Reaksi Warga dan Kekhawatiran Publik
Warga sekitar wilayah jembatan pun menyatakan kekhawatiran mereka. Seorang pedagang pasar yang biasa melintas menyebut kejadian ini sebagai pukulan telak bagi rasa aman kami.
“Bagaimana jadinya kalau ada kendaraan berat lewat tiba-tiba saat bautnya hilang? Ini bisa berakibat fatal,” ujarnya dengan nada cemas.
Selain itu, video singkat laporan warga mengenai baut-baut yang hilang beredar di media sosial, memicu perbincangan hangat publik Aceh dan nasional. Banyak warganet mengecam tindakan tersebut dan meminta aparat hukum memberikan hukuman tegas jika memang terbukti sebagai sabotase.
Langkah Pemerintah dan Tindak Lanjut
Gubernur Mualem juga menginstruksikan seluruh dinas teknis dan instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap seluruh infrastruktur strategis di Aceh, khususnya jembatan penghubung wilayah yang krusial. Koordinasi dengan pihak keamanan diperkuat untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi.
Pihak provinsi juga tengah menyiapkan tim darurat teknis yang akan memperbaiki dan memasang ulang semua baut yang hilang, serta menambah sistem pengamanan tambahan seperti pengawasan digital dan patroli rutin.
Kasus hilangnya baut Jembatan Bailey di Aceh menjadi sorotan serius. Bukan sekadar masalah teknis, tetapi menjadi ancaman serius terhadap keselamatan publik dan integritas infrastruktur penting. Dugaan sabotasé membuat pemerintah daerah dan aparat keamanan bergerak cepat melakukan penyelidikan dan langkah perbaikan.
Gubernur Mualem menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap pelaku jika terbukti melakukan sabotase, demi menjaga keamanan masyarakat Aceh dan memastikan infrastruktur vital tetap kuat dan aman untuk jangka panjang.