Cara Mengawali Usaha Makanan Online Untuk Pemula

Usaha makanan online sebagai kesempatan usaha yang semakin banyak digemari, terutamanya semenjak wabah COVID-19. Di tengah-tengah kompetisi usaha yang cukup bersaing ini, diperlukan taktik yang pas untuk meniti usaha.

Kulineran adalah industri yang tidak ada matinya, demikian kata beberapa orang. Sebagai penyuplai keperluan primer, usaha ini tawarkan keuntungan yang prospektif terutamanya di zaman online yang serba ringkas. Tidaklah aneh, praktisi usaha dan angkatan muda sekarang berlomba untuk membentuk bisnis kulineran online – terutamanya semenjak wabah COVID-19 yang menuntut daya inovatif dan inovatif.

Tetapi, di tengah-tengah kompetisi yang ketat ini, diperlukan taktik dan cara yang pas dalam membuat dan mengawali usaha makanan online. Seperti apakah beberapa langkah yang bisa kamu aplikasikan? Yok, baca lima panduan dari Batam Tourism Polytechnic!

  1. Dapatkan niche usaha makanan online

Niche pasar ialah sasaran pasar yang dikenali berdasar keperluan, opsi, atau identitas yang detil. Lewat niche pasar, kamu akan ada di kolam kompetisi yang lebih sempit dan berpeluang untuk tampil lebih mencolok.

Dalam tentukan niche pasar ini, hal fundamental yang penting kamu kerjakan ialah cari tahu trend makanan yang disukai warga. Lantas, tetapkan status usahamu, apa sebagai merek yang affordable atau luxury? Akankan kamu konsentrasi dalam menu clean-eating atau sajian yang menganakemaskan?

Niche usaha ini akan mempengaruhi branding dan caramu memasang iklan diri. Dimulai dari pilih warna perusahaan, text, sampai design simbol, semua akan bergesekan dengan niche pasar. Kemudian, tentukan bujet dan harapan. Seberapa banyak anggaran bulanan yang bisa kamu mengeluarkan? Apa kamu ingin pasarkan produkmu di tempat lokal, nasional, atau sampai ke luar negeri?

Jawaban atas beberapa pertanyaan di atas akan menolongmu untuk ketahui seberapa banyak dana yang perlu diinvestasikan dalam peningkatan toko online, marketing, dan bahan produksi – yang pada akhirannya tentukan nilai jual.

  1. Mencari penyuplai bahan (vendor)

Dalam sektor makanan, ada dua tipe usaha, yakni usaha yang menghasilkan produknya sendiri dan usaha yang beli produk jadi untuk dipasarkan. Apa saja tipe usahamu, kamu perlu menyempatkan diri untuk cari penyuplai bahan yang dapat dipercaya dan paling dipercaya. Bila kamu jual menu clean-eating berbahan organik, seharusnya yakinkan vendor itu betul-betul sediakan sayur dan buah-buahan organik.

  1. Buat Merk, Paket, dan Cap

Pada tahapan ini, kamu harus sudah mempunyai ide yang terang mengenai makanan apa yang ingin dipasarkan dan bagaimana kamu akan menghasilkannya. Disamping itu, kamu akan pikirkan branding usaha yang meliputi banyak hal, misalnya:

Nama usaha

Saat membuat nama usaha, ada tiga konsep yang perlu kamu lihat, yakni gampang dikenang, berkaitan, dan gampang dilafalkan. Coba pikir beberapa ide inovatif dan tanya opini dari rekan dan famili.

Warna Merek

Warna sebagai representasi dari usaha dan semangat dan misi yang terdapat didalamnya. Karenanya, kamu perlu menyimpan perhatian yang lebih saat tentukan warna atau merek color.

Dari segi psikologi sendiri, perusahaan makanan umumnya pilih beberapa warna ceria karena dipandang makin menarik, lebih terang, dan bisa menggerakkan pembelian stimulanif. Warna kuning, merah, dan oranye condong dihubungkan dengan makanan yang menganakemaskan, sementara hijau dan biru biasa dipakai untuk ekspresikan kesehatan dan vitalitas.

Photo Produk

Photo produk berperan untuk membuat kesan-kesan pertama konsumen setia pada merek dan produkmu. Dengan photo produk yang bagus, kamu akan tingkatkan keyakinan konsumen sekalian menambahkan harga jual.

  1. Buat toko online

Sekarang ini ada banyak sekali basis digital yang bisa kamu gunakan untuk jual dan pasarkan produkmu. Dimulai dari sosial media, website, sampai e-commerce, kamu bisa pilih media yang pas sama sesuai sasaran audience. Selekasnya daftarkan diri dan yakinkan halaman tokomu diatur yang rapi dan estetis.