Pasarnarasi.com – Travelling kini tak hanya soal mengunjungi destinasi populer atau menikmati pemandangan indah. Bagi masyarakat Indonesia, kuliner lokal menjadi motivasi utama dalam merencanakan perjalanan. Survei terbaru menunjukkan bahwa pengalaman mencicipi makanan khas daerah sering kali menjadi alasan utama orang Indonesia memilih destinasi liburan, melebihi faktor wisata alam atau budaya.
Fenomena ini muncul karena kuliner tidak hanya memuaskan lidah, tetapi juga menjadi cara merasakan budaya dan identitas lokal. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki cita rasa unik yang mencerminkan sejarah, bahan lokal, dan kreativitas masyarakat setempat. Banyak wisatawan mengaku lebih tertarik mencoba hidangan tradisional yang autentik daripada sekadar melihat tempat wisata terkenal. Salah satu destinasi favorit adalah Yogyakarta, terkenal dengan gudeg, bakpia, dan angkringan yang legendaris. Banyak wisatawan merencanakan perjalanan ke kota ini khusus untuk mencicipi hidangan khas.
“Saya ingin merasakan gudeg asli dan nongkrong di angkringan. Itu yang membuat perjalanan ini berkesan,” ujar Dini, wisatawan asal Jakarta.
Kota lain yang menonjol adalah Makassar, dengan kuliner seperti coto Makassar dan konro bakar yang menggoda selera. Tidak kalah menarik, Sumatera Barat menghadirkan rendang, dendeng balado, dan nasi kapau yang membuat banyak orang rela menempuh jarak jauh. Bahkan, kuliner lokal menjadi alasan utama munculnya food tourism atau wisata kuliner, di mana orang merencanakan perjalanan khusus untuk menjajal makanan khas daerah.
Peran media sosial juga tidak bisa diabaikan. Instagram, TikTok, dan YouTube menghadirkan konten kuliner dari berbagai daerah, memicu rasa penasaran masyarakat Indonesia. Video singkat yang menampilkan proses pembuatan makanan tradisional atau cara penyajiannya mampu menarik wisatawan untuk datang langsung ke destinasi tersebut. Influencer kuliner kini menjadi tren baru dalam memandu pilihan travelling, karena rekomendasi mereka sering dijadikan rujukan oleh masyarakat.
Selain itu, kuliner lokal juga berkontribusi pada ekonomi daerah. Meningkatnya wisata kuliner mendorong pedagang lokal, restoran, dan UMKM makanan berkembang pesat. Banyak daerah memanfaatkan potensi ini untuk mempromosikan destinasi mereka, tidak hanya melalui keindahan alam, tetapi juga melalui rasa dan pengalaman makan yang unik. Program seperti festival kuliner, food tour, dan kelas memasak lokal menjadi strategi efektif menarik wisatawan.
Namun, motivasi kuliner ini menuntut para pelancong untuk lebih cermat dalam memilih destinasi. Kebersihan, keamanan pangan, dan kualitas makanan menjadi faktor penentu pengalaman yang menyenangkan. Wisatawan kini tidak hanya mencari rasa enak, tetapi juga pengalaman yang sehat dan aman.
Kesimpulannya, kuliner lokal telah menjadi faktor dominan dalam perencanaan travelling masyarakat Indonesia. Mengunjungi destinasi baru bukan lagi sekadar melihat pemandangan, tetapi juga merasakan budaya melalui makanan. Yogyakarta dengan gudegnya, Makassar dengan coto dan konronya, hingga Sumatera Barat dengan rendangnya, menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki cerita unik yang bisa dinikmati lewat kuliner.
Dengan tren wisata kuliner yang terus berkembang, masyarakat Indonesia kini memiliki alasan baru untuk menjelajah negeri sendiri, sambil mendukung pelaku usaha lokal dan merasakan pengalaman yang tak terlupakan. Mencicipi kuliner lokal bukan sekadar soal rasa, tetapi juga menjadi bagian dari perjalanan budaya dan identitas Indonesia yang kaya.